UKK tahun ini mengusung skema sertifikasi Okupasi Commis
Chef – posisi awal yang sangat penting dalam struktur dapur profesional.
Siswa diuji secara langsung mulai dari teknik memasak, pengelolaan dapur,
hingga penyajian makanan berstandar industri.
Untuk memastikan penilaian berjalan objektif dan sesuai standar, hadir para asesor dari dua sekolah kejuruan berbeda. Di hari pertama, asesmen dilakukan oleh Ibu Inayah dan Ibu Eny dari SMKN 3 Jember, serta Ibu Siti Qoyimah, Ibu Hermin Sri Handayani, dan Ibu Indah Budi Rahmawati dari SMKN 2 Bondowoso sendiri.
Menariknya, UKK kali ini juga melibatkan dunia industri
secara langsung. Di hari kedua, SMKN 2 Bondowoso kedatangan tamu spesial
dari Royal Hotel Jember. Hadir Chef Budi beserta General
Manager hotel, yang ikut menyaksikan sekaligus memberi penilaian
profesional terhadap para peserta UKK.
Kepala SMKN 2 Bondowoso, Sofyan Sauri, S.Pd., M.Pd.,
menyampaikan apresiasi tinggi atas jalannya UKK tahun ini. Menurutnya, kegiatan
ini jauh lebih dari sekadar ujian.
“UKK adalah investasi jangka panjang bagi siswa. Ini jadi
penghubung antara ilmu di sekolah dengan realitas industri. Kami ingin siswa
benar-benar siap saat lulus nanti,” ujar beliau.
Selain menguji kemampuan teknis, UKK juga menjadi wadah
untuk melatih soft skills siswa seperti kerja sama tim, kreativitas, dan
ketahanan menghadapi tekanan. Semuanya sangat dibutuhkan di dunia kerja nyata,
apalagi di industri kuliner yang dinamis dan penuh tantangan.
Melalui UKK ini, SMKN 2 Bondowoso menegaskan komitmennya: mencetak
lulusan yang tidak hanya pandai di kelas, tapi juga siap bersaing di dapur
sesungguhnya.
0 Komentar