Pembaharuan Kurikulum Ekonomi di SMA Kabupaten Jember Jalan Adaptasi Menuju Society 5.0

 


Portalcerdas, Jember - Kurikulum ekonomi di SMA Kabupaten Jember kini bertransformasi secara signifikan untuk era Society 5.0, dengan fokus utama pada Capaian Pembelajaran (CP) 2025 yang mengedepankan Higher Order Thinking Skills (HOTS) serta penerapan ide ekonomi ke situasi sehari-hari. Inisiatif ini dirancang khusus guna melengkapi generasi muda dengan kemampuan literasi digital, pemikiran analitis, dan solusi masalah yang relevan bagi dunia kontemporer.


Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Hadi Mulyadi, menekankan bahwa perubahan kurikulum ini langsung menanggapi permintaan zaman modern akan literasi digital, berpikir kritis, dan kemampuan menyelesaikan masalah.


Perubahan ini muncul dari keharusan menyesuaikan diri dengan Society 5.0 yang menyatukan teknologi, inovasi, dan pemecahan isu dalam ranah pendidikan. Di sekolah-sekolah seperti SMA Ambulu dan SMA Negeri 3 Jember, inovasi ini menjembatani teori ekonomi tradisional dengan dunia digital seperti fintech dan kecerdasan buatan. Hal ini krusial agar pemuda siap bersaing di lapangan kerja yang didominasi teknologi.


Kurikulum merdeka kini menyertakan topik segar seperti digitalisasi, AI, serta kewirausahaan yang terhubung dengan fintech dan platform marketplace. Pendekatan pengajaran yang mutakhir meliputi:


1.     Problem-Based Learning guna mengatasi isu riil lewat kerja tim

2.     Project-Based Learning via tugas-tugas terkait rutinitas harian

3.     Blended Learning yang memadukan kelas langsung dan daring untuk mengasah keterampilan 4C (kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas)


SMA Ambulu Jember memperkuat pembelajaran ekonomi berbasis digital agar selaras dengan kemajuan teknologi dan tuntutan Society 5.0. Siti Handariyatul Masruroh menyatakan bahwa topik kini mencakup digitalisasi, AI, dan kewirausahaan, dengan kaitan pada fintech, marketplace, serta bisnis online demi relevansi lebih tinggi. Metode aplikatif membuat siswa lebih semangat, terutama saat membahas e-commerce, meskipun guru perlu pelatihan dan fasilitas digital tambahan.


Di SMA Negeri 3 Jember, Rizky Kurniawan sebagai asistensi mengajar menyebut siswa kini berlatih analisis ekonomi digital dan proyek usaha. Project-based learning meningkatkan keterlibatan karena materi dekat dengan realitas mereka, dengan penekanan pada literasi digital dan transisi dari hafalan ke pemikiran kritis berbasis teknologi.


Pelaksanaan didukung pelatihan dari ORGI Kota Jember seperti program guru digital, walau hambatan infrastruktur di daerah terpencil seperti koneksi internet lemah dan kurangnya perangkat masih ada. Siswa menyambut baik materi digital, tetapi orang tua cemas soal ongkos akses; pelatihan lanjutan serta kebijakan lokal esensial untuk kesetaraan.


Transformasi ini berpeluang menghasilkan sumber daya manusia superior untuk Society 5.0 bila isu infrastruktur terselesaikan, dengan Dinas Pendidikan penuh harap melalui komitmen berkelanjutan demi pembelajaran berkualitas merata.


Penulis: Tim 4_A

Posting Komentar

0 Komentar