Pancasila merupakan ideologi pemersatu, ia adalah jiwa yang kami tanam setiap hari di ruang-ruang kelas, menyatu dengan denyut nadi Indonesia. Di SDN Koncer 2 Bondowoso, kami percaya bahwa masa depan Indonesia Emas 2045 tidak lahir dari rencana besar semata, tapi dari karakter kecil yang dibentuk sejak dini, di sekolah dasar.
Tema peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini, “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”, bukan sekadar ajakan. Bagi kami, ini adalah pengingat bahwa tugas membangun bangsa dimulai dari hal-hal paling mendasar: mengajarkan anak untuk saling menghormati, membiasakan kejujuran, menumbuhkan semangat gotong royong, dan memperkuat rasa cinta tanah air dalam bentuk nyata, bukan sekadar simbol.
Setiap anak yang belajar di ruang kelas kami adalah potensi Indonesia Emas. Mereka mungkin belum tahu tentang visi besar 2045, tapi dari cara mereka memperlakukan teman, dari keberanian mereka bertanya, dari semangat mereka menyanyikan lagu kebangsaan dengan suara lantang, kami tahu: Pancasila telah hidup di dada mereka. Dan tugas kami sebagai pendidik adalah menjaga nyala itu tetap menyala hingga mereka dewasa.
Pancasila menyatukan kami dalam keberagaman, dan sekolah adalah tempat paling awal untuk merasakan itu. Di sinilah anak-anak dari latar belakang berbeda belajar untuk tidak sekadar toleran, tapi saling menguatkan. Tidak ada ruang untuk diskriminasi. Tidak ada tempat bagi kekerasan. Yang ada adalah semangat bersama: tumbuh sebagai bangsa yang kuat, cerdas, dan beradab.
Hari ini, 1 Juni, kami tidak hanya mengenang kelahiran Pancasila. Kami menegaskan kembali bahwa di tangan guru-guru di seluruh pelosok negeri, jiwa Pancasila terus ditanamkan secara utuh, konsisten, dan penuh cinta. Dan selama semangat itu dijaga, kami percaya: Indonesia bukan hanya akan sampai pada 2045—Indonesia akan sampai ke sana dengan tegak, bermartabat, dan bersatu.
0 Komentar