Oleh: Sofyan Sauri, M.Pd
Kepala SMK Negeri 2 Bondowoso
Di tengah gemuruh pusat kota Bondowoso, SMK Negeri 2 berdiri sebagai saksi bahwa Pancasila tidak hanya sekadar sejarah, tetapi jiwa yang hidup dan berdenyut dalam kehidupan sehari-hari. Di sekolah kami, Pancasila bukan sekadar materi pelajaran, melainkan nilai yang mengetuk pintu hati setiap siswa dan guru. Melalui sikap sederhana, kejujuran, gotong royong, dan saling menghargai, kami membangun fondasi karakter bangsa yang kuat dan beradab.
Memimpin sekolah ini adalah amanah yang saya jalani dengan kesadaran penuh bahwa tugas saya bukan hanya mengelola bangunan dan kurikulum, tetapi menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap langkah anak didik kami. Kami ingin mereka tumbuh bukan hanya sebagai tenaga terampil, tetapi sebagai insan yang mampu memaknai keadilan, persatuan, dan kemanusiaan. Dengan pendekatan yang hangat dan penuh perhatian, kami hadirkan Pancasila sebagai ruh yang memberi arah dan harapan.
Kami percaya bahwa nilai-nilai Pancasila paling kuat tertanam ketika diterapkan dalam kehidupan nyata. Saat siswa membantu temannya tanpa pamrih, saat guru memberi perhatian ekstra dengan tulus, dan saat seluruh warga sekolah menyelesaikan perbedaan dengan musyawarah, di situlah Pancasila mengetuk pintu hati, bukan sebagai konsep abstrak, tapi sebagai cara hidup yang nyata dan bermakna.
Di hari lahir Pancasila ini, saya mengajak kita semua untuk membuka kembali pintu hati, membiarkan nilai-nilai luhur bangsa masuk dan menguatkan kita semua. Dari SMK Negeri 2 Bondowoso, kami berkomitmen menjaga dan menumbuhkan Pancasila dalam setiap jiwa anak bangsa, sebagai warisan yang terus hidup, membimbing Indonesia menuju masa depan yang penuh harapan dan harmoni.
“Pancasila adalah fondasi moral yang menggetarkan hati dan jiwa bangsa ini. Di SMK Negeri 2 Bondowoso, kami tidak sekadar mengajarkan nilai-nilai tersebut, tetapi secara konsisten membentuk karakter generasi muda yang mampu menginternalisasi dan mengaktualisasikan Pancasila dalam setiap aspek kehidupannya. Inilah esensi sejati dari pendidikan kebangsaan: membangun manusia berintegritas, berempati, dan berkomitmen terhadap masa depan Indonesia yang berkeadilan dan bersatu.”
0 Komentar