SANTRI, Inovasi Digitalisasi Layanan Pendidikan dari Cabdin Bondowoso Raih Predikat Sangat Memuaskan


Bondowoso – Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bondowoso kembali mencetak prestasi membanggakan. Inovasi Sistem Informasi Layanan Pendidikan Terintegrasi atau yang dikenal dengan nama SANTRI, berhasil menyita perhatian publik dalam kegiatan Seminar Hasil Aksi Perubahan yang digelar Selasa (24/6) di BPSDM Provinsi Jawa Timur, Jalan Balongsari Tama, Surabaya.

Dipaparkan langsung oleh penggagasnya, Budi Santoso, S.Pd, M.Pd, yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi SMA dan PK-PLK Cabdin Bondowoso, SANTRI hadir sebagai solusi atas pelayanan publik di bidang pendidikan yang selama ini dinilai lambat, berbelit, dan kurang transparan. Lewat SANTRI, pelayanan pendidikan di wilayah Bondowoso kini bergerak menuju digitalisasi yang lebih adaptif, efisien, dan akuntabel.

Dalam seminar yang berlangsung lancar dan penuh apresiasi itu, tim penguji yang terdiri dari Dr. Arie Cahyono, S.STP, M.Si (BPSDM/Coach), Dr. Rachman Hakim, SE, ME (Penguji Eksternal dari Universitas Madura _ UNIRA), serta Drs. Slamet Riyadi, M.Pd (Mentor/Cabdin Bondowoso) sepakat memberikan nilai “Sangat Memuaskan” atas presentasi dan capaian aksi perubahan tersebut.

“Inovasi SANTRI tidak hanya menyasar aspek administratif, tetapi juga menyentuh kultur kerja yang lebih modern dan humanis,” ujar Drs. Slamet Riyadi,M.Pd saat memberikan tanggapan.

Dijelaskan lebih lanjut, pembangunan SANTRI dilakukan secara bertahap. Dalam jangka pendek, dilakukan penyusunan aplikasi dan SOP. Sementara pada tahap menengah, dikembangkan fitur tambahan serta pelatihan bagi pengguna. Untuk jangka panjang, sistem ini akan dievaluasi secara menyeluruh dan dilanjutkan dengan publikasi layanan agar menjangkau masyarakat lebih luas.

Tak hanya internal dinas, aksi ini juga melibatkan kolaborasi dengan kepala sekolah, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), hingga elemen masyarakat umum. Semua pihak turut ambil bagian dalam membangun sistem layanan pendidikan yang lebih transparan dan partisipatif.

“Kami ingin menciptakan ekosistem layanan pendidikan berbasis digital yang tidak hanya cepat, tapi juga inklusif dan berkelanjutan,” kata Budi Santoso dalam presentasinya.

Ke depan, diharapkan SANTRI dapat menjadi role model bagi daerah lain dalam melakukan reformasi birokrasi layanan pendidikan, seiring semangat pemerintah dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima berbasis teknologi informasi.



Posting Komentar

0 Komentar