Bondowoso, Jawa Timur — Ajang tahunan 9th Bondowoso Republik Kopi (BRK) direfleksikan sebagai perayaan atas pencapaian luar biasa kopi arabika Bondowoso yang telah menembus pasar global. Lebih dari sekadar festival kopi, BRK menjadi simbol pergerakan budaya dan ekonomi kerakyatan yang berakar kuat dari desa dan menjangkau panggung internasional.
Kopi arabika asal lereng Ijen-Raung kini telah mendapatkan pengakuan dunia dengan meraih sertifikat Indikasi Geografis dari Uni Eropa. Capaian ini menempatkan Bondowoso sejajar dengan wilayah-wilayah penghasil kopi kelas dunia seperti Ethiopia, Kolombia, dan Guatemala. Produk kopi dari Bondowoso telah hadir di berbagai forum global, mulai dari pameran internasional di Eropa hingga diplomasi budaya dalam forum ASEAN.
Muhammad Rafi Sofyan Putra, tokoh muda penggerak wisata sekaligus pengelola Kampung Wisata “Kampung Kopi Pelita” di Tamansari, menilai bahwa BRK bukan hanya soal minuman, tetapi gerakan identitas. Rafi juga merupakan pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Bondowoso di bawah koordinasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bondowoso, yang turut terlibat dalam pengembangan narasi wisata edukatif dan budaya berbasis kopi.
Kegiatan BRK menjadi ruang strategis bagi kolaborasi antara petani, pelaku UMKM, barista lokal, akademisi, investor, hingga komunitas ekowisata. Dalam proses ini, Rafi memosisikan kopi sebagai pintu masuk edukasi wisata berkelanjutan yang terhubung dengan pelestarian alam dan budaya lokal. Keterlibatannya di berbagai forum seperti East Java Ecotourism Forum (EJEF), serta pertemuan Geopark Ijen di Banyuwangi dan Situbondo, memperkuat narasi Bondowoso sebagai daerah yang tidak hanya produktif secara ekonomi, tetapi juga progresif secara budaya.
Rafi kini menjadi representasi generasi muda Bondowoso yang inovatif dan progresif. Gagasannya banyak digunakan sebagai rujukan dalam diskusi kebijakan wisata dan ekonomi kreatif di tingkat regional Jawa Timur. Melalui kiprah dan komitmennya, BRK telah berkembang menjadi lebih dari festival, ia menjadi medium diplomasi lokal yang menyampaikan pada dunia bahwa Bondowoso bukan hanya penghasil kopi unggul, melainkan penjaga warisan yang membanggakan.
0 Komentar